DIbaca yaaa :) meskipun agak pnjng... tpi ini berguna koq n mnrik... ga nyesal deh klo baca .. hhe
Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia
sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar
pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih
paham dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37
batang di pagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk
menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke
hari.
Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.
Akhirnya
tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan
dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya. Ayahnya kemudian
menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia
berhasil menahan diri/bersabar.
Hari-hari berlalu dan
akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua
paku sudah tercabut dari pagar. Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan
berkata:
”Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar.”
Pagar
ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham
atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka
seperti pada pagar.
Kau bisa menusukkan pisau di
punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka.
Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal.
Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka. Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.
Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu.
Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka.
Note : Jangan pernah menyesal di hari esok, jika kita tahu bagaimana itu rasanya sakit . Maka jangan buat buat itu ke yang lain .
ingat !!! :) orang lain mungkin bisa memaafkan kita, tapi kita belum tentu dapat memaafkan diri kita sendiri
jika ditolak lain sudah cukup sakit, jauh lebih sakit jika ditolak oleh diri sendiri .
BEBERAPA BARIS UNTUK DIRENUNGKAN
sisihkanlah beberapa menit untuk membaca ini.
Ada beberapa pesan yang baik untuk jiwa kita.
Berilah kepada orang lebih dari yang mereka harapkan, dan lakukan secara bijaksana.
Yakinlah pada dirimu ketika berkata: ”Aku mencintaimu.”
Jika kau berkata: “Aku menyesal,” tataplah mata lawan bicaramu.
Jangan permainkan harapan orang lain.
Mungkin kau bisa tersinggung, tetapi itulah satu-satunya cara untuk menjalani hidupmu.
Jangan adili orang lain, tetapi adili dirimu secara kritis.
Bicaralah pelan, tetapi cepat dalam berpikir.
Jika kau ditanya sesuatu yang tak ingin kau jawab, senyumlah, dan tanya: ”Mengapa kamu mau tahu?”
Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar mengandung banyak risiko.
Jika kau kalah,
jangan lupakan pelajaran dibalik kekalahan itu.
Hargai dirimu.
Hargai orang lain.
Bertanggung jawablah atas tindakanmu.
Jangan biarkan selisih paham merusak indahnya persahabatan.
Tersenyumlah ketika menjawab Telpon, orang yang menelponmu akan mendengarnya dari suaramu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar